Makalah Ilmu Sosial Dasar (Pelapisan Sosial dan Kesamaan
Derajat)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Stratifikasi sosial atau pelapisan
sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang
menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara
hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara
individu pada suatu lapisan sosial lainnya.
Dalam hal ini, stratifikasi sosial
terbentuk dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat. Pada dasarnya
stratifikasi sosial terbagi atas persamaan derajat yang dimiliki oleh suatu
kelompok hingga membentuk lapisan sosial di masyarakat.
Stratifikasi sosial sendiri memiliki
sifat positif di masyarakat, contohnya adalah stratifikasi sosial yang sengaja
dibentuk untuk tujuan bersama. Stratifikasi yang sengaja disusun untuk mencapai
tujuan tertentu biasanya berkaitan dengan wewenang dan pembagian kekuasaan
resmi dalam organisasi formal atau politik.
Akhir-akhir ini sering timbul
pertikaian karena perbedaan-perbedaan kecil yang sedikit menyinggung masalah
sosial dan juga kesamaan derajat. Maka kami sebagai mahasiswa memiliki bentuk
kepedulian untuk memberikan kontribusi ini minimal dengan
menyusun makalah yang berkaitan dengan berbagai pengetahuan akan
Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat.
B. TUJUAN
· Pemenuhan nilai tugas mata kuliah
ilmu sosial dasar tahun ajaran 2014/2015.
· Pembahasan lebih detail tentang
pelapisan sosial dan persamaan derajat.
· Mengetahui teori pelapisan sosial dan
persamaan derajat.
· Mengetahui dasar-dasar pembentukan pelapisan
sosial.
· Mengetahui
tentang ciri-ciri dari elite dan massa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan sosial adalah golongan manusia
yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran tertentu. Pelapisan
sosial merupakan gejala yang bersifat keseluruhan . Di dalam masyarakat mana
pun, pelapisan sosial selalu ada .
Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka
dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Wujudnya bisa dilihat dalam
lapisan-lapisan masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan
rendah. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh
bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai
sosial itu .
Pelapisan sosial menurut Drs. Robert
M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem
sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan,
privilese dan prestise. Pelapisan sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah
perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara
bertingkat (hirarkis).
Pitirim A. Sorokin dalam karangannya
yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam
masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup
teratur. Dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah pembedaan antar warga
dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara berkasta.
1.
Dasar-dasar
pembentukan pelapisan sosial
Ukuran yang
dominan dalam pembentukan pelapisan sosial pada masyarakat adalah sebagai
berikut:
a.
Ukuran kekayaan
Kekayaan
(materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke
dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling
banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial,
demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke
dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat dari tempat tinggal
atau barang-barang tersier yang dimilikinya.
b. Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang
yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan
teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan.
Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya
dalam masyarakat biasanya dapat menguasai atau disegani orang-orang lain yang
tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan
kekayaan.
c. Ukuran kehormatan
Ukuran
kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan.
Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari
sistem pelapisan sosial masyarakatnya.
d. Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu
pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu
pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati
lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan.
Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik
(kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter,
insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor.
Ukuran-ukuran diatas tidaklah
bersifat limitatif (terbatas), tetapi masih ada ukuran-ukuran lain yang dapat
dipergunakan. Akan tetapi, ukuran-ukuran diatas yang menonjol sebagai dasar
timbulnya pelapisan sosial dalam masyarakat. Jadi kriteria pelapisan sosial
pada hakikatnya tergantung pada sistem nilai yang dianut oleh anggota-anggota
masyarakat yang bersangkutan.
2. SIFAT
STRATIFIKASI SOSIAL
a.
Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Pada stratifikasi sosial tertutup
membatasi kemungkinan berpindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan lain
baik yang merupakan gerak ke atas dan gerak ke bawah. Satu-satunya jalan untuk
menjadi anggota dalam stratifikasi sosial tertutup adalah kelahiran.
Stratifikasi sosial tertutup terdapat dalam masyarakat feodal dan masyarakat
berkasta.
b.
Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social Stratification)
Dalam stratifikasi sosial terbuka
kemungkinan untuk pindah dari satu lapisan ke lapisan lain sangat besar.
Stratifikasi sosial terbuka memberikan kesempatan kepada seseorang untuk
berpindah lapisan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan bagi
masyarakat yang kurang cakap dan tidak beruntung bisa jatuh ke lapisan sosial
di bawahnya.
3. Beberapa
Teori Tentang Pelapisan Sosial
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi
beberapa kelas :
¨
Kelas atas (upper class)
¨
Kelas bawah (lower class)
¨
Kelas menengah (middle class)
¨
Kelas menengah ke bawah (lower
middle class)
Berikut pendapat dari beberapa ahli
mengenai teori-teori tentang pelapisan masyarakat, seperti:
Ø
Aristoteles membagi masyarakat berdasarkan
golongan ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah, dan melarat.
Ø
Prof.Dr.Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi
SH.MA menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat ada sesuatu yang
dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya
makan barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem
berlapis-lapis dalam masyarakat.
Ø
Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada 2 kelas
yang senantiasa berbeda setiap waktu, yaitu golongan elite dan golongan non
elite.
Ø
Gaotano Mosoa, sarjana Italia. menyatakan bahwa
di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai
kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul
ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah.
Ø
Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung
tentang pelapisan masyarakat. Ia menggunakan istilah kelas yang menurutnya,
pada pokoknya ada 2 macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki
tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyai dan hanya
memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
B. KESAMAAN DERAJAT
Hubungan antara manusia dan
lingkungan masyarakat pada umumya terjadi secara timbal balik. Artinya, setiap
orang sebagai anggota masyarakat, mempunyai hak dan kewajiban, baik tehadap
masyarakat maupun pemerintah negara. Beberapa hak dan kewajiban ditetapkan
dalam undang-undang sebagai hak dan kewajiban asasi. Kesamaan derajat ini
terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sektor kehidupan. Hak
inilah yang banyak dikenal dengan hak asasi manusia.
Persamaan derajat adalah persamaan
yang dimiliki oleh diri pribadi kepada diri orang lain ataupun masyarakat,
biasanya persamaan derajat itu dapat dinyatakan dengan HAM (Hak Asasi Manusia)
yang telah diatur dalam UUD 45 pasal 1, pasal 2 ayat 1, pasal 7 tentang
persamaan hak.
1. Persamaan Hak
Adanya
kekuasaan negara seolah-olah hak individu dirasakan sebagai sesuatu yang
mengganggu,karena dimana kekuasaan itu berkembang, terpaksalah ia memasuki
lingkungan hak manusia pribadi dan berkuranglah batas yang dimiliki hak-hak
pribadi yang dimiliki itu.
2. Persamaan derajat di Indonesia
Persamaan derajat adalah persamaan nilai, harga taraf yang
membedakan makhluk yang satu dengan makhluk yang lainnya. Harkat manusia adalah
nilai manusia sebagai makhluk tuhan yang dibekali cipta, rasa, karsa dan hak-hak
serta kewajiban asasi manusia. Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan
kedudukan yang terhormat.sedangkan kesamaan derajat adalah tingkatan, martabat
dan kedudukan manusia sebagai makhluk tuhan yang memiliki kemampuan kodrat,hak
dan kewajiban.
3.
Pasal-Pasal Dalam UUD 1945 Tentang Persamaan Hak
a) Pasal 27
Ayat 1, berisi mengenai kewajiban
dasar dan hak asasi yang dimiliki warga
negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
Ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
b) Pasal 28
Ditetapkan bahwa kemerdekaan
berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
c) Pasal 29
Ayat 1 kebebasan memeluk agama bagi
penduduk yang dijamin oleh negara.
d) Pasal 31
Ayat 1 dan 2, yang mengatur hak
asasi mengenai pengajaran.
C.
ELITE
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(edisi II – 1995) menyebut elite adalah “orang orang terbaik atau pilihan di
suatu kelompok,” dan “kelompok kecil orang terpandang atau berderajat tinggi
(kaum bangsawam, cendekiawan dan lain-lain)”.
Sumber lain mendefinisikan elite
adalah sebagai suatu minoritas pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani
suatu konektivitas dengan cara yang bernilai sosial.
Golongan elite sebagai minoritas
sering ditampakkan dengan beberapa bentuk penampilan antara lain:
1) Elite menduduki posisi yang penting
dan cenderung merupakan poros kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
2) Faktor utama yang menentukan
kedudukan mereka adalah keunggulan dan keberhasilan yang dilandasi oleh
kemampuan baik yanag bersifat fisik maupun psikhis, material maupun immaterial,
merupakan heriditer maupun pencapaian.
3) Dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki
tanggung jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat lain.
4) Ciri-ciri lain yang merupakan
konsekuensi logis dari ketiga hal di atas adalah imbalan yang lebih besar yang
diperoleh atas pekerjaan dan usahanya.
Dalam pengertian yang umum elite itu
menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat yang menempati kedudukan
tertinggi. Dalam arti lebih yang khusus dapat diartikan sekelompok orang
terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang
kekuasaan.
Dalam istilah yang lebih umum elite
dimaksudkan kepada “posisi di dalam masyarakat di puncak struktur-struktur
sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan
aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas”.
Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan
sangat menentukan watak elite. Contohnya : dalam masyarakat industri watak
elitenya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitif. Di
dalam suatu lapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi
kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai
kebijaksanaan. mereka itu mungkin para pejabat, ulama, guru, petani kaya,
pedagang kaya, pensiunan dan lainnya lagi.
Menyebutkan
Fungsi elite dalam memegang strategi
Dalam suatu kehidupan sosial yang
teratur, baik dalam konteks luas maupun yang lebih sempit selalu ada
kecenderungan untuk menyisihkan satu golongan tersendiri sebagai satu golongan
yang penting, memiliki kekuasaan dan mendapatkan kedudukan yang terkemuka jika
dibandingkan dengan massa. Penentuan golongan minoritas ini didasarkan
pada penghargaan masyarakat terhadap berbagai peranan yang dilancarkan dalam
kehidupan masa kini serta meletakkan,dasar-dasar kehidupan yang akan datang.
Golongan minoritas yang berada pada
posisi atas secara fungsional dapat berkuasa dan menentukan dalam studi sosial
dikenal dengan elite.
D. MASSA
Istilah massa dipergunakan untuk
menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang
dalam beberapa hal menyerupai keramaian, tapi yang secara fundamental berbeda
dengannya dalam hal-hal yang lain.
Massa diwakili oleh
orang-orang yang berperan serta dalam perilaku massal sepertinya mereka yang
terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebar
di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan
sebagai diberitakan dalam pers, atau mereka yang berperanserta dalam suatu
migrasi dalam arti luas.
1. Ciri-Ciri Massa
Terhadap
beberapa hal yang penting sebagian ciri-ciri yang membedakan di dalam massa :
a.
Keanggotaannya berasal dari semua
lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai
posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakamuran atau
kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai massa
misalnya orang-orang yang sedang mengikuti suatu proses peradilan tentang
pembunuhan misalnya melalui pers.
b. Massa merupakan kelompok yang
anonim, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonim.
c.
Sedikit sekali interaksi atau
bertukar pengalaman antara anggotaanggotanya.
d. Terdiri dari orang-orang dalam
segala lapangan dan tingkatan sosial.
e.
Anonim dan heterogen.
f.
Tidak terdapat interaksi dan
interelasi.
g. Tidak mampu bertindak secara
teratur.
h. Adanya sikap yang kurang kritis,
gampang percaya pada pihak lain, amat sugestible (mudah dipengaruhi).
Kesimpulan
·
Pelapisan
social adalah perbedaan dalam masyarakat yang masuk ke dalam susunan bertinkat
atau seperti kasta.
·
Faktor-faktor
yang membentuk Pelapisan Sosial (Stratifikasi Sosial) adalah Kekayaan,
Kekuasaan atau Kewenangan, Kehormatan, dan Ilmu Pengetahuan.
·
Sifat
stratifikasi social tertutup yaitu membatasi perpindahan lapisan social
seseorang. Sedangkan stratifikasi social tertutup memungkinkan seseorang
berpindah lapisan sesuai kemampuan yang dimilikinya.
·
Kesamaan
derajat adalah kesamaan diri sendiri kepada
orang lain dan masyarakat, yang dinyatakan sebagai Hak Aasi Manusia.
·
Elite
adalah golongan teratas atau menempati puncak struktur social yang terpenting
dan mepunyai keunggulan dalam pencapaian di bidang mereka.
·
Massa adalah
pengelompokan menyerupai keramaian yang berasal dari segala tingkatan social
dan berbagai lapisan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
2. Riyani, Riskya (2012). Kelompok
Sosial.
5. http://sheilla-s.blogspot.co.id/2014/11/makalah-ilmu-sosial-dasar.html