Rabu, 22 Oktober 2014

IBD Dalam Kesusastraan


 KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR 
DALAM KESUSASTRAAN

A.PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Dalam pebdekatan kesusastraan kita membahas IBD, yang dinamakan basic humanities, yang berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus.Dengan mempelajari the humanities setiap pasti orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu yaitu
Humanities, dan pada umumnya the humanities mencakup filsafat,teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat,dan sebagainya. Dan pokoknya ini maembahas masalah manusia dan budaya
Disetiap jaman seni adalah sastra yang memegang peranan penting. Karena seni merupakan ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun penyampaiannya.Selain itu sastra juga hampir mempunyai hal yang lebih penting, alasn pertama, karena sastra menggunakan bahasa.
Sastra juga lebih muda berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra
adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat yang juga mempergunakan bahasa,adalah
abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan,kebebasan dan lainnya. Yang lebih di
kaji adalah sifat abstrak, sehingga menyebabkan filsafat lebih berkomunikasi.
Cabang yang lain pada hakekatnya juga bersifat abstrak. Gerak-gerik pada seni tari, misalnya yang masih perlu dijabarkan.
Seniman adalah media penyampaian nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan ia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain. Orientasi the humanities adalah ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian dari sebagian disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, dan manusia diharapkan menjadi homo humanus yang lebih baik.

B. ILMU BUDAYA DASAR YAN DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

Ibd yang dihubungkan dengan rosa dan istilah prosa ininsering disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa istilah tadi sering di terjemahkan menjadi cerita rekaan dan di artikan kedalam bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alurnya. Dan hasilnya oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan
pada umumnya pada umumnya dipakai untuk roman, atau novel atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.

a. Prosa lama meliputi
1. dongeng- dongen
2. hikayat
3. sejarah
4. eps
5. cerita pelipur lara



b. Prosa baru meliputi
1. cerita pendek
2. roman/novel
3. biografi
4. kisah
5. otobiografi

C. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Dalam prosa fiksi sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dgn perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapat pengalaman sebagaimanan pembaca mengalaminya sendiri peristiwa-peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum di kunjungi atau yang tidak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.

2. Prosa fiksi memberikan informasi Fiksi memberikan sejenis informasi yan tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah
atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural Prosa fiksi dapat menstimulan imaginasi, dapat merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4. Proses memberikan keseimbangan warisan lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon- respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri. Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat di bagi menjadi dua: karyasastra
yang menyuarakan aspirasi jaman, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Ada juga yang tentu menyuarakan kedua-duanya.











D. ILMU BUDAYADASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Ibd yang dihubungkan dgn puisi dan puisi berasal (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποι (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
• Figura bahasa
• Kata-kata yang ambiquitas
• Kata-kata berjiwa
• Kata-kata yang konotatif
• Pengulangan

Dan alasan-alasan yang Mendasari Penyajian Puisi Dalam IBD, yaitu salah satunya adalah
hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tethatas.Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran (insight- wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang masyarakat.



Sumber :
http://elearning.gunadarma.ac.id/
docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab3-
konsepsi_ilmu_budaya_dasar_dalam_
kesustraan.pdf

ibnusiroj.wordpress.com/2013/03/21/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesustraan/

iwanvirghiawan.wordpress.com/2012/03/25/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-kesusastraan/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar