2.
Penduduk
Masyarakat dan Kebudayaan
2.1 Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan
dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada
semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi
nilai pertumbuhan penduduk, dan
digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
2.2 Kebudayaan
dan Kepribadian
Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan,
keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.
Sedangkan menurut definisi Koentjaraningrat yang mengatakan
bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil
yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan
masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat, didefinisikan oleh Selo Soemardjan
dan Soelaeman Soenardi, pada bukunya Setangkai Bunga Sosiologi
(Jakarta :Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964),
hal 113, merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa
masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan
atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk
menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk
keperluan masyarakat.
Kepribadian
adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas dan juga
prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi & tempramen tersebut akan
terwujud dalam tindakan seseorang kalau di hadapkan kepada situasi tertentu.
Setiap orang memiliki kecenderungan prilaku yang baku/berlaku terus menerus
secara konsisten dalam menghadapai situasi yang sedang di hadapi, sehingga jadi
ciri khas pribadinya.
2.3 Kebudayaan
Barat
Budaya Barat (kadang-kadang disamakan
dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal dari Eropa. Istilah "budaya Barat"
digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma
sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik,
istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
·
Pengaruh
budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni,
filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan warisan
budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik, dan kelompok etnis lainnya, serta
dalam hal tradisi rasionalisme
dalam berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk
pula pemikiran
politik, argumen rasional umum yang
mendukung kebebasan
berpikir, hak
asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
·
Pengaruh
budaya Alkitab-Kristiani dalam hal
pemikiran rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
·
Pengaruh
budaya Eropa Barat dalam hal seni,
musik, cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang
dikembangkan lebih lanjut selama masa Romantisisme.
Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan
definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi
ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta
prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya
dari peradaban lain. Sebagian
besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan
dalam kanon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan
negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi
orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak
terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap
sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar